MENATA PRODUK
Barang-barang dapat dikelompokkan menjadi
1. Kelompok Barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahtreraan konsumen jangka panjang
a. Solutary Product (barang yang bermanfaat)
Barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah, tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Contoh detergen dengan fosfat sangat rendah
b. Deficient Product (barang yang kurang sempurna)
Barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi, tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Contoh obat-obatan yang rasanya pahit, tetapi manjur mengobati penyakit
c. Pressing Product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli, akan tetapui dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang tersebut. Contoh rokok, minuman keras, ganja, kokain
d. Desirable Product (barang yang sangat diperlukan)
Barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh makanan dan minuman
2. Kelompok barang menurut tujuan pemakaian
a. Barang konsumsi (Consumer Goods)
Barang yang dibeli untuk dikonsumsi dan didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen.
Barang konsumsi dapat dibedakan lagi menjadi:
1). Convenience goods (barang kebutuhan sehari-hari)
a). Barang pokok yaitu, barang yang dibeli secara tetap misalnya beras, sabun, pasta gigi
b). Barang impulsive yaitu, barang yang dibeli tanpa perencanaan misalnya permen, coklat , ice
c).barang darurat yaitu, barang yang dibeli atas dorongan kebutuhan misalnya payung di saat hujan
2). Shopping goods (barang belanjaan),
Barang yang pembeliannya perlu dipertimbangkan, harga relative mahal, perbandingan mutu dll misalnya mobil, motor, peralatan rumah tangga, pakaian
3). Speciality goods (barang khusus),
Barang dengan cirri khas yang mampu menarik konsumen dalam berbelanja, misalnya mobil mewah dan gaun malam yang mewah
4). Unsought goods (barang yang tidak dicari)
Barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen namun secara normal tidak berpikir untuk membelinya, missalnya asuransi jiwa, batu nisan dan tanah kuburan
b. Barang industry (Industrial Goods)
Barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-barang ini adalah perusahaan, lembaga, organisasi termasuk organisasi non profit atau organisasi yang tidak berorientasi mencari laba.
Barang industri dapat digolongkan menjadi :
1). Bahan dan suku cadang, barang-barang yang seluruhnya masuk dalam produk jadi al:
a) Bahan baku,meliputi barang hasil pertanian, yaitu barang yang dihasilkan dari proses pengolahan tanah dan tanaman misalnya beras, kapas, ternak, buah-buahan dan sayur-sayuran. Dari hasil alam misalnya kayu, minyak bumi, bijih besi
b).Bahan jadi dan suku cadang, meliputi bahan komponen , umumnya masih diolah kembali misalnya benang menjadi kain
2).Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir. Barang ini meliputi :
a). Instalasi, yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang, misalnya tangga berjalan, computer, generator, dan mesin bor
b).Peralatan ekstra (tambahan), yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi. Peralatan ini terdiri atas peralatan pabrik dan perkakas yang mudah dibawa, misalnya perkakas tangan dan alat pengungkit. Peralatan ekstra juga meliputi peralatan kantor, misalnya mesin tik, mesin teleks dan meja kantor.
3). Pembekalan dan pelayanan (Supplies and services), merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang industry karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian kembali.
a). Pembekalan operasional, misalnya batu bara, pita mesin tik, tinta printer dan minyak pelumas
b). jasa nasihat bisnis, konsultasi bisnis manajemen dan biro iklan
Karakteristik Barang Konsumsi
No Karakteristik Barang Konsumsi Convenience Goods Shopping Goods Speciality Goods
1 Waktu dan tenaga yang dikeluarkan Sangat sedikit Banyak sekali Mungkin membeli di too terdekat atau jauh
2 Waktu untuk merencanakan pembeli Sangat sedikit Banyak sekali Banyak sekali
3 Penawaran kebutuhan Dengan segera Relatife lama Relatif lama
4 Apakah ada pembandingan kualitas dan harga Tidak Ya Tidak
5 Harga Rendah Tinggi Tinggi
6 Frekuensi pembelian Sering Jarang Jarang
7 Penting/tidak penting Tidak penting Sering sangat penting Tidak dapat dilihat secara umum
Desain penataan Produk
Kompetensi Menginterpretasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis dan spesifikasi barang
Indikator : Mengidentifikasi barang-barang supermarket
Materi Pembelajaran
Barang supermarket meliputi departemen-departemen berikut ini :
A. Departemen Food
1. Milk dan milk product (susu untuk bayi sampai dewasa)
2. Biscuits (sejenis wafer dan cracker)
3. Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda atau jus)
4. Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng, seperti sarden, corned)
5. Snack (makanan ringan, termasuk hasil industry rumah tangga, misalnya kerupuk, kacang-kacangan)
6. Seasoning (aneka macam bumbu masak local, nasional dan internasioal)
7. Local basic (Sembilan bahan pokok seperti beras, telor, minyak dsbnya)
8. Bakery (seperti roti tawar, roti manis)
9. Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, pernifan,TBM)
10. Candies dan chocolate (permen dan coklat)
11. Noodles (mie dan jenis-jenisnya)
12. Breakfast (untuk sarapan minum, sepertui kopi, tea,sereal)
13. Cooking oil (minyak goreng seperti, Sania,Bimoli, Avena)
14. Syrup (minuman sari buah, seperti sirup ABC, Marjan )
15. Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan seperti ikan asin, kacang tanah, kacang kedelai)
16. Cigarette (rokok)
B. Departemen Non food
1. Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo, minyak rambut)
2. Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi, hand and body)
3. Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat, pelembab, pemutih)
4. Mouth care (aneka bahan perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, obat kumur seperti laserin)
5. Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih dan pengharum lantai, pembersih pakaian)
6. Insect killer (pembunuh serangga )
7. Air freshness (pengharum ruangan)
8. Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita,misalnya tisu passeo, nice)
9. Kosmetik tradisional (aneka kosmetik tradisional,misalnya alat lulur, sabun lulur) dan kosmetik internasional (Mirabella, olay, masker)
10. Obat-obatan (aneka obat yang tidak dimakan, seperti handsaplast, bethadine)
C. Departemen House Hold
1. Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar, setrika)
2. Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas, sendok plastic, gelas plastic)
3. Seasonal goods (barang musiman seperti payung dan jas hujan)
4. Luggage (tas dan koper)
5. Hard ware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu, tang)
6. Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata, misalnya jam)
7. Plastic ware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastic)
8. Kitchen ware (perlengkapan dapur, seperti kompor, wajan)
9. Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin seperti piring, sendok, garpu)
10. Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel, keset)
11. Glass ware (perlengkapan dari kaca atau beling, misanya gelas, piring, cangkir)
12. Cotton goods (kain katun, misalnya celana dalam dan kaos dalam)
D. Departemen Toys
Sebuah sarana atau tempat/barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak.
1. Soft toys (mainan yang lembut untuk perempuan)
2. Battered operated toys for boys (aneka perlengkapan mainan anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan robot-robotan)
3. Battered operated toys for girls (aneka perlengkapan mainan anak perempuan, seperti boneka, alat untuk masak-masakan)
4. Games (permainan tradisional dan internasional, misalnya ular tangga, bola basket, dan catur)
5. Education toys the other (aneka mainan untuk pendidikan, misalnya catur, scrabel/ main menyusun huruf, leggo/mainan membuat kontruksi jembatan, rumah, gedung)
E. Departemen Stationary (meliputi semua peralatan tulis dan kantor)
1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Perkengkapan computer
5. Perlengkapan mesin ketik
F. Fresh Food
1. Vegetable (sayuran)
a. Sayuran daun
b. Sayuran buah
c. Sayuran bunga
d. Sayuran umbi
e. Sayuran akar
f. Sayuran beku
g. Jamur
2. Fresh Fruit (buah)
a. Buah local, yaitu buah-buahan dari dalam negeri, jeruk tebas, salak yogya,
Salak Yogya ,Apel Malang ,Mangga Manalagi, Jeruk Tebas, Nanas Subang
b. Buah Import, yaitu buah-buahan yang berasal dari luarnegeri
Kurma Arab ,Apel Fuji, Durian Montong, Jeruk Mandarin
3. Fresh Meat (Daging)
Daging Ayam
Daging Sapi
Ikan
Udang
4. Dairy Product (produk susu dan produk yang erasal dari pengolahan susu)
a. Dairy local , susu cap kuda liar Sumbawa
b. Dairy internasional,
Yogurt, butter ,Keju
5. Frozen, barang-barang yang dibekukan
a. Daging beku
b. Sayuran
c. Chicken nugget
d. Ice cream
Kompetensi Dasar : Persyaratan desain penataan produk diidentifikasi
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian display
2. menyebutkan tujuan display
3. Mengidentifikasi macam-macam display produk
Pengertian Display menurut William J.Shultz : “Display consius of simulating customers attention and interest in a product or a store, and desire to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal” . (Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung)
Tujuan display :
1. Attention dan interest customer
Untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dsbnya.
2. Desire dan action customer
Untuk menimbulkan keinginan memiliki barng-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan pembelian.
Prinsip display adalah bagian dari promosi yang mampu memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam meningkatkan volume penjualan barang di toko-toko tersebut
5 hal yang mendorong kita untuk membuat display, menurut Herbert N. Casson
a. Kecenderungan ilmu dagang dewasa ini mengarah kepada penjualan yang berdasarkan penglihatan
b. Pertunjukkan terbukti lebih efektif daripada percakapan
c. Sedikit sekali pelayan toko/pramuniaga yang terlatih atau professional
d. Pemasangan iklan di suart-surat kabar telah menjadi hal yang biasa dan mahal biayanya
e. Dengan pemajangan di etalase, kita mendekati calon pembeli dengan ongkos yang lebih murah dalam suasana jual beli dan dengan cara yang seefektif mungkin
3 hal yang menuntut suatu display harus selalu trendy :
a. Lambat laun orang yang melihatnya akan merasa bosan
b. Barang-barang yang dipajangkan akan rusak karena sinar matahari dan tampak lusuh dan kotor
c. Serolah-olah nampak statis keadaannya.
3 faktor yang mempengaruhi perubahan suatu display :
a. Selling the store, merupakan upaya untuk menciptakan imajinasi (image dan personality toko melalui pendisplayan barang-barang. Sehingga seluruh bagian dari toko ada kontak dengan customer atau dapat diterima
b. Adanya konsistensi
c. Visual Merchandise, bahwa keadaan toko itu sendiri merupakan suatu faktor yang mempengaruhi customer sendiri seperti jalan-jalan (sisle), counter, sign dll.
8 Visual merchandise yang harus di wujudkan dalam display
a. Unik
b. Dramatis
c. Menyenangkan
d. Sesuai dengan kultur
e. Mjudah dimengerti
f. Menunjukkan penggunaan
g. Mengundang kreativitas
h. Menciptakan traffic konsumen
Pendisplayan yang baik, teliti dan teratur akan memberikan lima kemudahan bagi konsumen maupun pihak perusahaan, yaitu :
a. Mudah untuk dimengerti
b. Mudah untuk dilihat
c. Mudah nenilih
d. Mudah diambil dan diletakkan kembali
e. Mudah dirapikan
Manfaat display bagi pihak perusahaan
a. Meningkatkan penjualan
b. Meningkatkan store image
c. Meminimumkan out of stock (barang yang kosong)
d. Mengidentifikasi laku tidaknya suatu produk
Macam-macam display produk
1. Window Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya di bagian depan toko, yang disebut etalase. Calon konsumen yang lewat di depan toko diharapkan akan tertarik dengan barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko
window display.
Tujuan Window display
a. Untuk menarik perhatian konsumen yang lewat
b. Menyatakan kualitas yang baik atau harga yang murah sebagai cirri khas dari toko
c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di toko
d. Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika)
e. Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko
2. Interior display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Pemajangan dapat dilakukan di lantai, meja, dan rak-rak.
Beberapa macam Interior display :
a. Open display
Barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan,
Termasuk open display
Self display penataan barang yang diletakkan di atas lantai
Island display penataan barang yang menyerupai pulau-pulau
b. Closed display
Barang dipajangkan dalam suasana tertutup, barang-barang tersebut tidak dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh calon pembeli,kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian dsbnya.
c. Architectural display
Memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, dikamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.
3. Exterior display
Penataan yang dilaksanakan dengan memajankan barang-barang di luar toko, mis pada saat obral dan pasar malam. Fungsi dari display ini adalah :
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis
b. Membantu para produsen menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekonomis
c. Membantu mengkoordinasikan advertising dan merchandising
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, mis pada hari raya, ulang tahun dsbnya.
Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam display
1. Store design dan decoration
Tanda-tanda yang berupa diantaranya, simbol-simbol,lambing-lambang, poster-poster,gambar-gambar,bendera-bendera,semboyan-semboyan.Tanda ini diletakkan di atas meja, atau digantung di dalam toko, yang tujuannya untuk membimbing calon pembeli kea rah barang dagangan dan member I keterangan kepada mereka tentang penggunaan barang-barang tersebut. Decoration pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat hari raya, natal dan tahun baru
2. Dealer display
Penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk, ini juga menjadi peringatan kepada petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.
3. Wall display (pajangan di rak dinding)
Digunakan untuk mengarahkan arus pengunjung
4. Floor display (pajangan barang di lantai)
Umumnya dibagian depan kasir atau gang tengah yang sering dilewati pengunjung
5. Sampling display (barang-barang pajangan untuk contoh)
Ideal untuk produk-produk baru yang umumnya berupa makanan (untuk dicicipi) tujuannya untuk meningkatkan penjualan
6. Theme display (pajangan untuk barang yang dipromosikan)
Untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu disatu masa (event)
7. Showcase display (pajangan di lemari kaca)
Untuk barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mahal
SOP Penataan Produk dari suatu Perusahaan
Kompetensi Menginterpretasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
Kompetensi Dasar : Standar penataan produk perusahaan diaplikasikan sesuai perencanaan
Indikator : 1. Mengidentifikasi label produk supermarket
2. Mengidentifikasi merk produk supermarket
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat Mengidentifikasi Label produk supermarket
2. Siswa dapat Mengidentifikasi merk produk supermarket
A. Label Produk
Label yaitu : Setiap keterangan mengenai bentuk gambar, tulisan, kombinasi dari keduanya atau bentuk lain yang disertakan/ dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian dari kemasan
Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.
Label produk berisikan keterangan mengenai
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
Terdapat 3 (tiga) macam label menurut Stanton (1994), yaitu,
Pertama, Brand Label. Label ini memuat merk, gambar, atau produsen dari produk yang dicantumkan dalam kemasan produk. Informasi tersebut penting bagi konsumen sehingga mereka dapat membedakan suatu produk dengan produk lainnya.
Kedua, Descriptive Label. Label ini memberikan informasi mengenai bahan baku, persentase kandungan, nilai kalori/gizi, cara penggunaan/konsumsi, tanggal pembuatn, tanggal kedaluarsa dll.
Ketiga, Grade Label. Label ini menginformasikan kepada konsumen tentang penilaian kualitas produk.
sistem labeling di bidang ritel adalah identifikasi pada produk yang dijual (SKU) atau PLUs, salah satunya adalah Shelfing (Price Tag) yang menempel di rak.
di Indonesia sering sekali terjadi perubahan harga dalam waktu yang tidak begitu lama rangenya sehingga mengakibatkan seringnya kita mengganti label harga yang menempel di produk, oleh karenanya pelaku usaha eceran tidak perlu menempel label harga satu persatu di produk melainkan informasi tersebut cukup di tempel di rak saja.
Berikut ini salah satu pengaturan layout dan informasi yang perlu dicantumkan di label / tag rak:
informasi detil utk mengetahui spesifikasi dan perlakuan untuk produk sehingga cukup mudah difahami oleh calon pembeli produk
Pengaturan tata letak informasi harga pada ritel
selama ini masih sangat jarang ditemukan informasi selengkap ini pada toko toko ritel di Indonesia pada umumnya, mungkin alasan utama adalah biaya dan kurang dianggap berguna bagi pelanggan dikarenakan pelanggan sendiri tidak faham hal ini sehingga menjadi mubazir nantinya
B. Pengertian Merek / Merk / Brand
Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.
3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
C. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek
1. Manufacturer Brand
Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
3. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
- Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
D. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini
1. Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
2. Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
http://nadya-nandy.blogspot.com/2010/12/modul-menata-produk-kelas-xii-pemasaran.html
Barang-barang dapat dikelompokkan menjadi
1. Kelompok Barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahtreraan konsumen jangka panjang
a. Solutary Product (barang yang bermanfaat)
Barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah, tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Contoh detergen dengan fosfat sangat rendah
b. Deficient Product (barang yang kurang sempurna)
Barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi, tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Contoh obat-obatan yang rasanya pahit, tetapi manjur mengobati penyakit
c. Pressing Product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli, akan tetapui dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang tersebut. Contoh rokok, minuman keras, ganja, kokain
d. Desirable Product (barang yang sangat diperlukan)
Barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh makanan dan minuman
2. Kelompok barang menurut tujuan pemakaian
a. Barang konsumsi (Consumer Goods)
Barang yang dibeli untuk dikonsumsi dan didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen.
Barang konsumsi dapat dibedakan lagi menjadi:
1). Convenience goods (barang kebutuhan sehari-hari)
a). Barang pokok yaitu, barang yang dibeli secara tetap misalnya beras, sabun, pasta gigi
b). Barang impulsive yaitu, barang yang dibeli tanpa perencanaan misalnya permen, coklat , ice
c).barang darurat yaitu, barang yang dibeli atas dorongan kebutuhan misalnya payung di saat hujan
2). Shopping goods (barang belanjaan),
Barang yang pembeliannya perlu dipertimbangkan, harga relative mahal, perbandingan mutu dll misalnya mobil, motor, peralatan rumah tangga, pakaian
3). Speciality goods (barang khusus),
Barang dengan cirri khas yang mampu menarik konsumen dalam berbelanja, misalnya mobil mewah dan gaun malam yang mewah
4). Unsought goods (barang yang tidak dicari)
Barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen namun secara normal tidak berpikir untuk membelinya, missalnya asuransi jiwa, batu nisan dan tanah kuburan
b. Barang industry (Industrial Goods)
Barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-barang ini adalah perusahaan, lembaga, organisasi termasuk organisasi non profit atau organisasi yang tidak berorientasi mencari laba.
Barang industri dapat digolongkan menjadi :
1). Bahan dan suku cadang, barang-barang yang seluruhnya masuk dalam produk jadi al:
a) Bahan baku,meliputi barang hasil pertanian, yaitu barang yang dihasilkan dari proses pengolahan tanah dan tanaman misalnya beras, kapas, ternak, buah-buahan dan sayur-sayuran. Dari hasil alam misalnya kayu, minyak bumi, bijih besi
b).Bahan jadi dan suku cadang, meliputi bahan komponen , umumnya masih diolah kembali misalnya benang menjadi kain
2).Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir. Barang ini meliputi :
a). Instalasi, yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang, misalnya tangga berjalan, computer, generator, dan mesin bor
b).Peralatan ekstra (tambahan), yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi. Peralatan ini terdiri atas peralatan pabrik dan perkakas yang mudah dibawa, misalnya perkakas tangan dan alat pengungkit. Peralatan ekstra juga meliputi peralatan kantor, misalnya mesin tik, mesin teleks dan meja kantor.
3). Pembekalan dan pelayanan (Supplies and services), merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang industry karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian kembali.
a). Pembekalan operasional, misalnya batu bara, pita mesin tik, tinta printer dan minyak pelumas
b). jasa nasihat bisnis, konsultasi bisnis manajemen dan biro iklan
Karakteristik Barang Konsumsi
No Karakteristik Barang Konsumsi Convenience Goods Shopping Goods Speciality Goods
1 Waktu dan tenaga yang dikeluarkan Sangat sedikit Banyak sekali Mungkin membeli di too terdekat atau jauh
2 Waktu untuk merencanakan pembeli Sangat sedikit Banyak sekali Banyak sekali
3 Penawaran kebutuhan Dengan segera Relatife lama Relatif lama
4 Apakah ada pembandingan kualitas dan harga Tidak Ya Tidak
5 Harga Rendah Tinggi Tinggi
6 Frekuensi pembelian Sering Jarang Jarang
7 Penting/tidak penting Tidak penting Sering sangat penting Tidak dapat dilihat secara umum
Desain penataan Produk
Kompetensi Menginterpretasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis dan spesifikasi barang
Indikator : Mengidentifikasi barang-barang supermarket
Materi Pembelajaran
Barang supermarket meliputi departemen-departemen berikut ini :
A. Departemen Food
1. Milk dan milk product (susu untuk bayi sampai dewasa)
2. Biscuits (sejenis wafer dan cracker)
3. Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda atau jus)
4. Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng, seperti sarden, corned)
5. Snack (makanan ringan, termasuk hasil industry rumah tangga, misalnya kerupuk, kacang-kacangan)
6. Seasoning (aneka macam bumbu masak local, nasional dan internasioal)
7. Local basic (Sembilan bahan pokok seperti beras, telor, minyak dsbnya)
8. Bakery (seperti roti tawar, roti manis)
9. Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, pernifan,TBM)
10. Candies dan chocolate (permen dan coklat)
11. Noodles (mie dan jenis-jenisnya)
12. Breakfast (untuk sarapan minum, sepertui kopi, tea,sereal)
13. Cooking oil (minyak goreng seperti, Sania,Bimoli, Avena)
14. Syrup (minuman sari buah, seperti sirup ABC, Marjan )
15. Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan seperti ikan asin, kacang tanah, kacang kedelai)
16. Cigarette (rokok)
B. Departemen Non food
1. Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo, minyak rambut)
2. Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi, hand and body)
3. Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat, pelembab, pemutih)
4. Mouth care (aneka bahan perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, obat kumur seperti laserin)
5. Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih dan pengharum lantai, pembersih pakaian)
6. Insect killer (pembunuh serangga )
7. Air freshness (pengharum ruangan)
8. Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita,misalnya tisu passeo, nice)
9. Kosmetik tradisional (aneka kosmetik tradisional,misalnya alat lulur, sabun lulur) dan kosmetik internasional (Mirabella, olay, masker)
10. Obat-obatan (aneka obat yang tidak dimakan, seperti handsaplast, bethadine)
C. Departemen House Hold
1. Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar, setrika)
2. Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas, sendok plastic, gelas plastic)
3. Seasonal goods (barang musiman seperti payung dan jas hujan)
4. Luggage (tas dan koper)
5. Hard ware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu, tang)
6. Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata, misalnya jam)
7. Plastic ware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastic)
8. Kitchen ware (perlengkapan dapur, seperti kompor, wajan)
9. Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin seperti piring, sendok, garpu)
10. Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel, keset)
11. Glass ware (perlengkapan dari kaca atau beling, misanya gelas, piring, cangkir)
12. Cotton goods (kain katun, misalnya celana dalam dan kaos dalam)
D. Departemen Toys
Sebuah sarana atau tempat/barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak.
1. Soft toys (mainan yang lembut untuk perempuan)
2. Battered operated toys for boys (aneka perlengkapan mainan anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan robot-robotan)
3. Battered operated toys for girls (aneka perlengkapan mainan anak perempuan, seperti boneka, alat untuk masak-masakan)
4. Games (permainan tradisional dan internasional, misalnya ular tangga, bola basket, dan catur)
5. Education toys the other (aneka mainan untuk pendidikan, misalnya catur, scrabel/ main menyusun huruf, leggo/mainan membuat kontruksi jembatan, rumah, gedung)
E. Departemen Stationary (meliputi semua peralatan tulis dan kantor)
1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Perkengkapan computer
5. Perlengkapan mesin ketik
F. Fresh Food
1. Vegetable (sayuran)
a. Sayuran daun
b. Sayuran buah
c. Sayuran bunga
d. Sayuran umbi
e. Sayuran akar
f. Sayuran beku
g. Jamur
2. Fresh Fruit (buah)
a. Buah local, yaitu buah-buahan dari dalam negeri, jeruk tebas, salak yogya,
Salak Yogya ,Apel Malang ,Mangga Manalagi, Jeruk Tebas, Nanas Subang
b. Buah Import, yaitu buah-buahan yang berasal dari luarnegeri
Kurma Arab ,Apel Fuji, Durian Montong, Jeruk Mandarin
3. Fresh Meat (Daging)
Daging Ayam
Daging Sapi
Ikan
Udang
4. Dairy Product (produk susu dan produk yang erasal dari pengolahan susu)
a. Dairy local , susu cap kuda liar Sumbawa
b. Dairy internasional,
Yogurt, butter ,Keju
5. Frozen, barang-barang yang dibekukan
a. Daging beku
b. Sayuran
c. Chicken nugget
d. Ice cream
Kompetensi Dasar : Persyaratan desain penataan produk diidentifikasi
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian display
2. menyebutkan tujuan display
3. Mengidentifikasi macam-macam display produk
Pengertian Display menurut William J.Shultz : “Display consius of simulating customers attention and interest in a product or a store, and desire to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal” . (Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung)
Tujuan display :
1. Attention dan interest customer
Untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dsbnya.
2. Desire dan action customer
Untuk menimbulkan keinginan memiliki barng-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan pembelian.
Prinsip display adalah bagian dari promosi yang mampu memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam meningkatkan volume penjualan barang di toko-toko tersebut
5 hal yang mendorong kita untuk membuat display, menurut Herbert N. Casson
a. Kecenderungan ilmu dagang dewasa ini mengarah kepada penjualan yang berdasarkan penglihatan
b. Pertunjukkan terbukti lebih efektif daripada percakapan
c. Sedikit sekali pelayan toko/pramuniaga yang terlatih atau professional
d. Pemasangan iklan di suart-surat kabar telah menjadi hal yang biasa dan mahal biayanya
e. Dengan pemajangan di etalase, kita mendekati calon pembeli dengan ongkos yang lebih murah dalam suasana jual beli dan dengan cara yang seefektif mungkin
3 hal yang menuntut suatu display harus selalu trendy :
a. Lambat laun orang yang melihatnya akan merasa bosan
b. Barang-barang yang dipajangkan akan rusak karena sinar matahari dan tampak lusuh dan kotor
c. Serolah-olah nampak statis keadaannya.
3 faktor yang mempengaruhi perubahan suatu display :
a. Selling the store, merupakan upaya untuk menciptakan imajinasi (image dan personality toko melalui pendisplayan barang-barang. Sehingga seluruh bagian dari toko ada kontak dengan customer atau dapat diterima
b. Adanya konsistensi
c. Visual Merchandise, bahwa keadaan toko itu sendiri merupakan suatu faktor yang mempengaruhi customer sendiri seperti jalan-jalan (sisle), counter, sign dll.
8 Visual merchandise yang harus di wujudkan dalam display
a. Unik
b. Dramatis
c. Menyenangkan
d. Sesuai dengan kultur
e. Mjudah dimengerti
f. Menunjukkan penggunaan
g. Mengundang kreativitas
h. Menciptakan traffic konsumen
Pendisplayan yang baik, teliti dan teratur akan memberikan lima kemudahan bagi konsumen maupun pihak perusahaan, yaitu :
a. Mudah untuk dimengerti
b. Mudah untuk dilihat
c. Mudah nenilih
d. Mudah diambil dan diletakkan kembali
e. Mudah dirapikan
Manfaat display bagi pihak perusahaan
a. Meningkatkan penjualan
b. Meningkatkan store image
c. Meminimumkan out of stock (barang yang kosong)
d. Mengidentifikasi laku tidaknya suatu produk
Macam-macam display produk
1. Window Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya di bagian depan toko, yang disebut etalase. Calon konsumen yang lewat di depan toko diharapkan akan tertarik dengan barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko
window display.
Tujuan Window display
a. Untuk menarik perhatian konsumen yang lewat
b. Menyatakan kualitas yang baik atau harga yang murah sebagai cirri khas dari toko
c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di toko
d. Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika)
e. Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko
2. Interior display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Pemajangan dapat dilakukan di lantai, meja, dan rak-rak.
Beberapa macam Interior display :
a. Open display
Barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan,
Termasuk open display
Self display penataan barang yang diletakkan di atas lantai
Island display penataan barang yang menyerupai pulau-pulau
b. Closed display
Barang dipajangkan dalam suasana tertutup, barang-barang tersebut tidak dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh calon pembeli,kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian dsbnya.
c. Architectural display
Memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, dikamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.
3. Exterior display
Penataan yang dilaksanakan dengan memajankan barang-barang di luar toko, mis pada saat obral dan pasar malam. Fungsi dari display ini adalah :
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis
b. Membantu para produsen menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekonomis
c. Membantu mengkoordinasikan advertising dan merchandising
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, mis pada hari raya, ulang tahun dsbnya.
Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam display
1. Store design dan decoration
Tanda-tanda yang berupa diantaranya, simbol-simbol,lambing-lambang, poster-poster,gambar-gambar,bendera-bendera,semboyan-semboyan.Tanda ini diletakkan di atas meja, atau digantung di dalam toko, yang tujuannya untuk membimbing calon pembeli kea rah barang dagangan dan member I keterangan kepada mereka tentang penggunaan barang-barang tersebut. Decoration pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat hari raya, natal dan tahun baru
2. Dealer display
Penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk, ini juga menjadi peringatan kepada petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.
3. Wall display (pajangan di rak dinding)
Digunakan untuk mengarahkan arus pengunjung
4. Floor display (pajangan barang di lantai)
Umumnya dibagian depan kasir atau gang tengah yang sering dilewati pengunjung
5. Sampling display (barang-barang pajangan untuk contoh)
Ideal untuk produk-produk baru yang umumnya berupa makanan (untuk dicicipi) tujuannya untuk meningkatkan penjualan
6. Theme display (pajangan untuk barang yang dipromosikan)
Untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu disatu masa (event)
7. Showcase display (pajangan di lemari kaca)
Untuk barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mahal
SOP Penataan Produk dari suatu Perusahaan
Kompetensi Menginterpretasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
Kompetensi Dasar : Standar penataan produk perusahaan diaplikasikan sesuai perencanaan
Indikator : 1. Mengidentifikasi label produk supermarket
2. Mengidentifikasi merk produk supermarket
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat Mengidentifikasi Label produk supermarket
2. Siswa dapat Mengidentifikasi merk produk supermarket
A. Label Produk
Label yaitu : Setiap keterangan mengenai bentuk gambar, tulisan, kombinasi dari keduanya atau bentuk lain yang disertakan/ dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian dari kemasan
Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.
Label produk berisikan keterangan mengenai
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
Terdapat 3 (tiga) macam label menurut Stanton (1994), yaitu,
Pertama, Brand Label. Label ini memuat merk, gambar, atau produsen dari produk yang dicantumkan dalam kemasan produk. Informasi tersebut penting bagi konsumen sehingga mereka dapat membedakan suatu produk dengan produk lainnya.
Kedua, Descriptive Label. Label ini memberikan informasi mengenai bahan baku, persentase kandungan, nilai kalori/gizi, cara penggunaan/konsumsi, tanggal pembuatn, tanggal kedaluarsa dll.
Ketiga, Grade Label. Label ini menginformasikan kepada konsumen tentang penilaian kualitas produk.
sistem labeling di bidang ritel adalah identifikasi pada produk yang dijual (SKU) atau PLUs, salah satunya adalah Shelfing (Price Tag) yang menempel di rak.
di Indonesia sering sekali terjadi perubahan harga dalam waktu yang tidak begitu lama rangenya sehingga mengakibatkan seringnya kita mengganti label harga yang menempel di produk, oleh karenanya pelaku usaha eceran tidak perlu menempel label harga satu persatu di produk melainkan informasi tersebut cukup di tempel di rak saja.
Berikut ini salah satu pengaturan layout dan informasi yang perlu dicantumkan di label / tag rak:
informasi detil utk mengetahui spesifikasi dan perlakuan untuk produk sehingga cukup mudah difahami oleh calon pembeli produk
Pengaturan tata letak informasi harga pada ritel
selama ini masih sangat jarang ditemukan informasi selengkap ini pada toko toko ritel di Indonesia pada umumnya, mungkin alasan utama adalah biaya dan kurang dianggap berguna bagi pelanggan dikarenakan pelanggan sendiri tidak faham hal ini sehingga menjadi mubazir nantinya
B. Pengertian Merek / Merk / Brand
Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.
3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
C. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek
1. Manufacturer Brand
Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
3. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
- Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
D. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini
1. Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
2. Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
http://nadya-nandy.blogspot.com/2010/12/modul-menata-produk-kelas-xii-pemasaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar